Oleh : 'Azzah Nurin Taufiqotuzzahro'
Hujan kembali mengguyurku
Dingin menyeruak sampai pada ulu hati
Tapi kamu tahu?
Itu sama sekali tidak menyepuhkan setitik rindu
Yang ntah sejak kapan dan sampai kapan tertuju padamu
Ya,
Rindu itu tak sebanding dengan rasa malam ini
Segenggam rinduku tak tertakhlukkan
Hanya karena dingin hujan yang mengguyur
Aku hanya ingin bercerita
Mengurai tanya untuk sekedar mendera rasa yang ada
Kak, tahukah apa yang bisa menakhlukkannya?
Tanpa perlu kutoleh,
Tanpa perlu berkata,
Tatapanmu seolah mengatakan 'Apa sayang?'
Aku tersenyum
Tanpa ragu kubisikkan,
'Bertemu dan memelukku dalam dekap rindu
yang menghujam kejam tanpa mengenal waktu'
Krapyak, 14 Nov 2018
NB : Sekelumit rangkaian kata tersebut saya dedikasikan untuk mereka yang ingin menyuarakan isi hatinya dikala gerbang LDR menyapa, terkhusus kesayangan saya NBH. You know me so well that I love you so much dear :-*
Sabtu, 17 November 2018
Jumat, 09 November 2018
Merindu Senja
oleh : 'Azzah Nurin Taufiqotuzzahro'
Semua tentang senja
Senja yang menghadirkan gelap pada malam
Senja yang menyapa dalam keheningan
Senja yang menyusupkan ketenangan dengan sendirinya
Senja yang berceloteh riang
Senja yang menyempurnakan siang untuk menjadi malam
Senja yang mengjarkan di setiap terbit akan ada pula terbenam
Senja yang mengisi alam dalam kekosongan
Semua tentang senja
Senja (ku) terbenam
Ia bergantikan malam
Bukan untuk meninggalkan
Hanya saja,
Hilang dan akan kembali datang
Pada senja (ku), kurebahkan sandaran
Pada senja (ku), kutolehkan pandangan
Karena ada senja lain yang menanti
Untuk datang di permulaan malam
Cepu, 18 Juli 2018
Semua tentang senja
Senja yang menghadirkan gelap pada malam
Senja yang menyapa dalam keheningan
Senja yang menyusupkan ketenangan dengan sendirinya
Senja yang berceloteh riang
Senja yang menyempurnakan siang untuk menjadi malam
Senja yang mengjarkan di setiap terbit akan ada pula terbenam
Senja yang mengisi alam dalam kekosongan
Semua tentang senja
Senja (ku) terbenam
Ia bergantikan malam
Bukan untuk meninggalkan
Hanya saja,
Hilang dan akan kembali datang
Pada senja (ku), kurebahkan sandaran
Pada senja (ku), kutolehkan pandangan
Karena ada senja lain yang menanti
Untuk datang di permulaan malam
Cepu, 18 Juli 2018
Tentang Malam
oleh : 'Azzah Nurin Taufiqotuzzahro'
Seringkali kedipan mata milik arti
Di balik rindangnya pohon
Kesejukan melanda kala ia datang
Malam (ku) teresepsi oleh rasa
Yang terbendung hingga hampir menderita
Bukan ocehan cerita kejora
Semua ini hanya tentang malam
Dalam kegelapannya,
Tangis hujan bukan lagi berarti
Ratapan isak tangis yang terjerat
Mengundang ria bergejolak
Tentang malam
Yang menjadikan rasa untuk berbicara 'rela'
Ungkapan pada diamnya ikhlas
Mengintai manja untuk setiap tutur kata
Lagi-lagi tentang malam
Bukan lagi rasaku teralihkan
Hanya saja, sendu yang kurasakan
Krapyak, 22 Maret 2018
Label:
Poem
Kamis, 18 Oktober 2018
Rindu (ku) Bersemayam
Oleh : 'Azzah Nurin Taufiqotuzzahro'
Pagi Rindu!!!
Aku hanya ingin menyapa
Setidaknya tak harus memksakan diri untuk bertemu,
Sekedar menempatkan ruang yang semakin penuh
Aku hanya menatapmu,
Bersama semilir angin fajar yang tertawa lepas menerpa wajahku
Kau tahu (Rindu)!!!
Jika saja angin itu berirama laju
Dahan semakin kuat menopang nada sembilu
Merasa harus teta bertahan
Meski ia tahu sampai kapan akan seperti itu
Rindu!!!
Ah aku terlalu berbasa-basi
Merelakanmu bersama sendu awan yang tak brgelora
Merajuk (mu) untuk peka
Bahwa langit seperti enggan untuk menoleh
Ah Rindu!!!
Ingatlah,
Serpihan debu yang ikut terbang
Untuk menuntunku
Pada puzzle-puzzle yang kau tinggalkan begitu saja
Krapyak, 16 Oktober 2018
Pagi Rindu!!!
Aku hanya ingin menyapa
Setidaknya tak harus memksakan diri untuk bertemu,
Sekedar menempatkan ruang yang semakin penuh
Aku hanya menatapmu,
Bersama semilir angin fajar yang tertawa lepas menerpa wajahku
Kau tahu (Rindu)!!!
Jika saja angin itu berirama laju
Dahan semakin kuat menopang nada sembilu
Merasa harus teta bertahan
Meski ia tahu sampai kapan akan seperti itu
Rindu!!!
Ah aku terlalu berbasa-basi
Merelakanmu bersama sendu awan yang tak brgelora
Merajuk (mu) untuk peka
Bahwa langit seperti enggan untuk menoleh
Ah Rindu!!!
Ingatlah,
Serpihan debu yang ikut terbang
Untuk menuntunku
Pada puzzle-puzzle yang kau tinggalkan begitu saja
Krapyak, 16 Oktober 2018
Label:
Poem
Kamis, 24 Mei 2018
Cara menjadi Pengajar (Guru) yang Baik
Oleh : 'Azzah Nurin Taufiqotuzzahro'
"Kesuksesan seorang Guru diukur dari bagaimana ia mampu mendidik muridnya dengan baik"
Guru merupakan
seorang yang mengajarkan ilmu yang telah ia terima kepada
muridnya. Seorang guru selalu menjadi panutan oleh muridnya. Bagaimana tingkah
laku muridnya, hal itulah menjadi cerminan seperti apa gurunya. Lalu bagaimana
cara menjadi guru yang baik? Kitab at-Tibyan fi Adabi Hamalat al-Qur’an
membahas hal tersebut dalam bab اداب معلم القرأن و
متعلمه (Adab Belajar al-Qur’an dan Mengajarkannya) dengan uraian
sebagai berikut:
1. Tawadu’
Seorang guru harus memiliki sifat lemah lembut
dan tawadu’ dalam mengajar. Setiap manusia pasti melalui yang namanya masa
belajar, baik itu di sekolah maupun pondok pesantren. Setelah mereka menuntut ilmu
dan kembali ke daerah masing-masing, diharapkan dapat mengajarkannya kembali
ilmu yang telah didapatkan. Meski begitu, mereka harus memiliki sikap dalam
menyalurkan ilmu. Sikap tawadu’, lemah lembut, dan tidak sombong menjadi bekal
untuk menyalurkan ilmu yang didapatkan. Bersikap sombong tidak dibenarkan dalam
agama Islam, terlebih kepada sang murid. Mengapa demikian? Karena kedudukan
murid adalah seorang anak yang lebih diutamakan daripada kesibukan duniawi.
2. Mendidik etika dengan cara bertahap
Seorang siswa harus dididik secara bertahap
dalam hal etika. Etika tidak hanya sebuah teori saja, namun harus disertai
dengan praktiknya juga. Teori tanpa praktik sama saja dengan pincang, sedangkan
praktik tanpa teori sama dengan hancur. Keduanya harus dilakukan bersama.
Adapun pengaplikasian teori tentang etika, diharapkan dapat diterapkan sejak
dini. Mengapa?? Hal tersebut agar menjadi kebiasaan yng baik bagi anak. Dari
sini, etika menjadi inheren dalam dirinya. Jadi, apabila ketika ia sudah
terbiasa beretika dan suatu ketika sikapnya salah, maka ia akan langsung tersadar
dan membenahinya.
3.
Mengajarkan
untuk mengolah jiwa dengan baik
Sang pengajar tidak hanya mengajarkan bagaimana beretika dengan
baik, tapi juga mengajarkan bagaimana mengolah jiwa dengan baik. Jiwa perlu
dilatih untuk memanajemen diri dalam mengontrol segala sesuatu. Semisal contoh
bagaimana seorang anak bisa mengontrol emosinya dengan baik. Di saat ia marah,
maka ia akan meredam emosinya dan tidak mejadi marah lagi. Hal ini sangat
diperlukan, bukan hanya bagi seorang anak/ murid tapi berlaku pula bagi
pengajar.
4.
Mengajarkan
untuk bersifat jujur dan ikhlas
Seorang pengajar selalu menjadi panutan muridnya. Sebagai seorang
pengajar hendaklah bersifat jujur, ikhlas, berniat dengan benar dan merasa selalu
diawasi oleh Allah setiap waktu. Hal tersebut hendaklah pula diajarkan kepada
sang murid. Ketika poin-poin tersebut telah diterapkan dalam diri pelajar, maka
Allah akan memberikan anugrah kepadanya berupa cahaya-cahaya ma’rifat. Cahaya
ma’rifat ini akan bersunber dalam hati. Cahaya ma’rifat ini memudahkan pelajar
dalam mencari ilmu. Semisal contoh para ulama yang menulis kitab dalam waktu
singkat. Secara logika tidak memungkinkan untuk menulis kitab dengan beribu
lembar dalam beberapa waktu kecuali memang Allah memberikan cahaya ma’rifat ke
dalam hatinya sehingga ia mendapatkan hikmah untuk menulis karyanya yang
banyak.
Uraian di atas menjelaskan bagaimana menjadi pengajar yang baik. Setelah menjadi
pengajar yang baik, lalu bagaimana prinsip daripada orang yang berilmu?
- Seorang yang berilmu, hukumnya fardu kifayah dalam mengajarkan kembali ilmu yang telah didapatkannya. Namun hukum kewajiban tersebut menjadi gugur ketika sudah ada orang lain yang bisa mengajarkan ilmu tersebut. Semisal contoh dalam masyarakat tertentu belun ada yang mengajarkan ilmu agama di dalam kampungnya, maka orang A yang berilmu tersebut wajib hukumnya mengajari masyarakat di kampung tersebut. Berbeda apabila dalam kampung tersebut sudah ada orang B yang mengajarkan ilmu, maka kewajiban orang A menjadi gugur/ sunah.
- Ketika kewajiban mengajar menjadi sunah, maka jadilah pengajar yang tidak pelit dalam berbagi ilmu. Apabila ada seorang yang meminta untuk diajarkan sebuah ilmu, maka ajari dia dengan baik karena kesuksesan seoarang pengajar diukur dari bagaimana dia mampu mendidik muridnya dengan baik.
- Seorang pengajar juga harus memerintahkan murid untuk menjaga hafalan yang telah dihafalkan agar tidak hilang begitu saja
- Apabila pengajar memiliki banyak murid, hendaknya ia mendahulukan murid yang datang lebih awal. Pengajar boleh saja mendahulukan murid yang datang dipertengahan maupun di akhir dengan syarat murid yang pertama kali datang mengijinkan murid yang datang selanjutnya untuk lebih dulu belajar kepada guru tersebut.
- Seorang pengajar berseri-seri wajahnya dalam mengajar. Segala permasalahan di luar ranah kelas, maka harus dihilangkan terlebih dahulu.
- Seorang pengajar harus pula perhatian dengan sang murid. Dalam arti ketika sang murid tidak masuk sekolah, maka tanyakan alasannya kepada temannya. Selain itu juga pengajar bisa pula menanyakan bagaimana kabar sang murid. Hal ini dapat menjadi suatu suntikan semangat dalam menerima pelajaran.
- Ketika seorang pengjar menemukan seorang murid yang belajar dengan niat yang salah, maka pengajar hanya menuruti saja kemauan sang murid. Mengapa demikian?? Banyak asumsi bahwa setelah proses pelajaran berlangsung lambat laun murid tersebut akan mengerti bahwa belajar itu bukan karena apa-apa melainkan karena Allah semata.
- Niat belajar itu sebenarnya untuk menghilangkan kebodohan dalam diri. Orang belajar itu untuk memperbaiki diri, perspektif hati, dan belajar berakidah yang benar. Tujuan daripada menuntut ilmu bukanlah menjadi ijasah melainkan menjadikan diri lebih baik, mengabdikan diri kepada sesama dan patuh kepada Allah.
Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin
Label:
akhlaq
Selasa, 10 April 2018
Aku
oleh : 'Azzah Nurin Taufiqotuzzahro'
sedari angin berdesir
menghayutkan jiwa bersamanya
tak upahnya aku
bertekuk lutut menikmati
geseran lembut yang terus saja menggelitik
senyum (ku) dibuatnya
tersipu (ku) bersamanya
seolah ingin berkenalan denganku
mengajakku berkelana dalam diam ketersenyumanku
ini aku,
sedari dulu mengenyahkan tiap rasa
yang seringkali mengusik tanpa rasa berdosa
aku,
bukan sosok lembut, sama seperti angin
bukan lagi sosok penyayang, sama (pun) sepertinya
bukan lagi orbit layaknya matahari
aku,
biloa aku dalam aku
bukan lagi tak mengenal aku
namun aku,
ada karena ke-aku-anku
10-04-18
Minggu, 01 April 2018
Manajemen Krisi (PT. Rabbani)
Oleh : Shafira Nabilla Azmir (15730004)
Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Suatu perusahaan pastinya tidak akan jauh dari
isu tentang kebangkurutan, apalagi jika
perusahaan tersebut dulunya merupakan perusahaan besar yang sudah terkenal namun sekarang mulai
meredam citranya. Seorang PR dalam fungsi manajemenya adalah untuk membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publiknya
yang mempengaruhi kesuksesan maupun kegagalan.
Kasus isu tersebut dalam dunia Public Relations masuk dalam bidang Manajemen
Krisis. Yaitu dimana suatu perusahaan yang mendapat kondisi yang kritis atau bermasalah,
dan disini PR akan melakukan tugasnya seperti yang dijelaskan kasus di atas.
Cepat lambatnya penanganan yang dilakukan seorang PR dan bagaimana cara yang
akan dituju, sangat mempengaruhi bagaimana isu itu akan digiring. Akankah meredam
atau malah membentuk opini yang tidak sesuai dengan tujuan.Walaupun isu-isu
yang beredar baru tersebar atau belum mempengaruhi konsumen, tetap saja seorang
PR harus siap tanggap dan peka dengan lingkungan.
Suatu perusahaan yang mendapatkan suatu isu
negatif tidak selalu langsung menjadi masalah besar karena hal tersebut sebenarnya
memiliki langkah, yaitu :
1. Tahap prodmoral, dimana suatu perusahaan sudah mulai memiliki masalah atau
isu yang mulai terbentuk di konsumen dan dalam hal ini PR sudah mulai sensitif
dan paham apa yang selanjutnya dilakukan.
2. Tahap kronis, setelah masalah yang timbul jika belum ditangani dengan cepat akan merembet pada masalah yang lebih besar dan pada tahap ini adalah yang paling pendek waktunya disbanding tahapan lain, karena pada tahap ini sebenarnya tergantung pada serangan yang dimiliki perusahaan
3. Tahap akut, tahap ini adalah disaat perusahaan harus melakukan intropeksi atas masalahnya, mengapa masalah tersebut datang.
4. Tahap resolusi, setelah melakukan intropeksi, perbaikan layanan dan pengembalian citra positif, sebuah perusahaan akan kembali dengan citranya seperti semula. Pada tahap ini sebuah perusahaan pastinya lebih siap dan matang untuk melanjutkan suatu aktivitas manajemen.
No.
|
perusahaan
|
Stake holder
|
klasifikasi
|
efek
|
1
|
Rabbani
|
Wanita dan siswi berhijab
|
utama
|
Saat lebaran dan saat akan tahun ajaran baru adalah cara yang jitu untuk perusahaan ini melakukan promosi.
|
Manajemen Krisis (PT. Popeye Chicken Express)
Oleh : Destri Purnama Hamami (15730011)
Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Suatu perusahaan
pastinya tidak akan jauh dari isu tentang kebangkurutan, apalagi jika perusahaan
tersebut adalah dulunya perusahaan besar yang sudah terkenal namun sekarang mulai
meredam citranya. Seorang PR dalam fungsi manajemenya adalah untuk membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publiknya
yang mempengaruhi kesuksesan maupun kegagalan.
Kasus isu tersebut dalam dunia
Public Relations masuk dalam bidang Manajemen Krisis. Yaitu dimana
suatu perusahaan yang mendapat kondisi yang kritis atau bermasalah, dan disini PR
akan melakukan tugasnya seperti yang dijelaskan kasus diatas. Cepat lambatnya penanganan
yang dilakukan seorang PR dan bagaimana cara yang akan dituju, sangat mempengaruhi
bagaimana isu itu akan digiring. Akankah meredam atau malah membentuk opini yang
tidak sesuai dengan tujuan. Walaupun isu-isu yang berdar baru tersebar atau belum
mempengaruhi konsumen, tetap saja seorang PR harus siap tanggap dan peka dengan
lingkungan.
Suatu perusahaan
yang mendapatkan suatu isu negative tidak selalu langsung menjadi masalah besar
karena hal tersebut sebenarnya memiliki langkah, yaitu :
1. Tahap prodmoral, dimana suatu perusahaan
sudah mulai memiliki masalah atau isu yang mulai terbentuk di konsumen dan dalam hal ini PR sudah mulai sensitive dan
paham apa yang selanjutnya dilakukan.
2. Tahap kronis, setelah masalah yang
timbul jika belum ditangani dengan cepat akan merembet pada masalah yang lebih besar
dan pada tahap ini adalah yang paling pendek waktunya dibanding tahapan lain, karena
pada tahap ini sebenarnya tergantung pada serangan yang dimiliki perusahaan
3.
Tahap akut, tahap ini adalah disaat
perusahaan harus melakukan intropeksi atas masalahnya, mengapa masalah tersebut
datang.
4.
Tahap resolusi, setelah melakukan
intropeksi, perbaikan layanan dan pengembalian citra positif, sebuah perusahaan akan kembali dengan citranya
seperi semula. pad tahap ini sebuah perusahaan pastinya lebih siap dan matang untuk
melanjutkan suatu aktivitas manajemen.
No.
|
perusahaan
|
stakeholder
|
klasifikasi
|
efek
|
1
|
Popeye
Chicken
Express
|
Masyarakat yogyakarta
|
utama
|
Banyaknya restoran makanan cepat saji yang
hadir dalam menu masakan yang sama. Langkah yang harus di ambil adalah
menambahkan menu makanan yang tidak ada di restoran lain. Ini bertujuan untuk
menambah daya tarik konsumen sehingga akan menambah jumlah konsumen dan
pendapatan
|
Minggu, 11 Maret 2018
Untukmu Sahabat
Seringkali cinta
menengadah
Memohon rasa yang
muncul
Pada bilik hati
dengan sedirinya
Kita yang
terlahir dari benang berbeda
Bukan untuk
mengindahkan
Namun untuk
mengayomi
Kita yang saling
melindungi dari tangis hujan
Berjalan setapak
untuk bergandengan
Inginku memang
seperti itu
Apalah daku,
Aku cemburu pada
kicau burung yang bersenandung bersama
Aku iri pada
rentetan semut yang berbaris rapi
Mengapa? Karena
mereka tak pernah saling menjatuhkan
Harapan menjadi
cita
Bagiku, (pun)
bagimu
Teruntukmu
sahabat
Tetaplah menjadi permata (ku) dalam pelitaKrapyak, 11 Maret 2018
Langganan:
Postingan (Atom)