Rabu, 08 November 2017

(Menjadi) Guru

(Menjadi) Guru
Oleh : 'Azzah Nurin Taufiqotuzzahro'


Menjadi guru
Bukanlah persoalan yang mudah
Siap menghadapi
Terpaan apa dalam hadapan (nya)
Menanggung segenggam amanah
Yang kepada (nya) dilimpahkan

Menjadi guru
Harus siap
Menghadapi sederetan murid yang berulah
Paham akan sepersekian anak didik

Menjadi guru
Harus sabar
Sabar untuk mendeklarasikan
Memaparkan huruf demi huruf

Menjadi guru
Harus menjaga
Segala sikap diri
Untuk bisa digugu
(pun) ditiru oleh anak didikan (nya)

Menjadi guru
Tidaklah mudah
Dalam jalan s'lalu berlubang
Tanpa menikmati ke-halus-an setapak aspal

Untuk sang guru
Guru (ku),
Ungkapan rasa ke-terimakasih (ku)
Pada tiap huruf yang diajarkan
ke-terimakasih (ku),
Untuk peluh keringat yang menetes
Tanpa sanggup (ku) usap
Hanya untuk mengajari
Sosok-sosok insan
Haus dirinya akan samudra ilmu

Guru (ku),
Sederetan terima kasih
Kembali (ku) ucapkan
Untukmu dalam pelita


Yogyakarta, 08 November 2017

Aku Merindukanmu

Aku Merindukanmu
Oleh : 'Azzah Nurin Taufiqotuzzahro'


Lepas rindu seraya merangkak
Terpejam mata, hati mulai bicara
Aku rindu, rindu padamu
Rindu pada hasrat,
Yang memutar arah mata angin
Menghadap senja berpanorama
Rindu ini tersapu
Tersapu oleh ombak-ombak lautan
Menghempas pasir putih
Tanpa daya, 
Duh,
Begitu rapuh
Namun,
Andai kau tahu
Rindu kasih ini
Menuntun kalbu
Merambah lantang dalam balutan putih salju

Rembang, 07 Desember 2015

Rasa (ku)

Rasa (ku)
Oleh : 'Azzah Nurin Taufiqotuzzahro'


Rasa yang s'lalu berulah
Menuntunku pada lingkaran jejak kehidupan
Jejak yang menjadi tombak dari serpihan ingatan masa lalu
Ya, masa lalu
Juang tak lagi bertombak
Tombak melawan arus
Memaksakan diri untuk berevolusi
Mengganti berarti namun tak ayal merekonstruksi

Rasa (ku) yang kini ada
Mencoba meng-ada-kanku untuk berada
Mencuat niat bergelut
Dengan retorika akal
Tanpa mengindahkannya
Dengan rentetan ujung pena
Sesukanya ... bagiku,
Siput tak pernah diam untuk berlari kencang
Terlebih bila menggali lubang
Terlalu manis,
Namun bukan menafikannya
Aku (pun) sambut cahaya
Tanpa harus berhenti
Mencari celah untuk bergantung di keter-pukau-annya

Yogyakarta, 21 Oktober 2015