sedari angin berdesir
menghayutkan jiwa bersamanya
tak upahnya aku
bertekuk lutut menikmati
geseran lembut yang terus saja menggelitik
senyum (ku) dibuatnya
tersipu (ku) bersamanya
seolah ingin berkenalan denganku
mengajakku berkelana dalam diam ketersenyumanku
ini aku,
sedari dulu mengenyahkan tiap rasa
yang seringkali mengusik tanpa rasa berdosa
aku,
bukan sosok lembut, sama seperti angin
bukan lagi sosok penyayang, sama (pun) sepertinya
bukan lagi orbit layaknya matahari
aku,
biloa aku dalam aku
bukan lagi tak mengenal aku
namun aku,
ada karena ke-aku-anku
10-04-18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar